TaipanQQ Adalah Website Bermain Kartu Online Terbesar Dan Terpercaya di Indonesia.

Wednesday, June 20, 2018

TaipanQQ | Kapal Tenggelam Dan Badai Di Danau Toba Merupakan Balasan Penunggu Majikan dari Ikan Mas Raksasa Yang Ditangkap Oleh Warga

Image result for Badai danau toba
Badai dahsyat melanda Danau Toba Senin (18/6/2018) hanya 45 menit sebelum KM Sinar Bangun tenggelam. Paranormal sebut badai terjadi sehari setelah ikan mas raksasa ditangkap dan dibunuh. 

DanTob - Tragedi tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun, Senin (18/6/2018) sekitar pukul 17.15 WIB yang menewaskan seratusan penumpang menimbulkan tanda tanya dan misteri yang belum terjawab.

Hingga Rabu (20/6/2018) jumlah mayat yang ditemukan baru empat. Padahal tim SAR sudah menurunkan tim elite Marinir dan peralatan canggih.

Hingga Rabu siang jumlah korban hilang di Posko Penanggulangan KM Sinar Bangun sudah mencapai 194 orang.

Bahkan lokasi kapal tenggelam pun belum ditemukan. Sebelumnya pihak SAR memperkirakan mayat korban terperangkap dalam kapal yang karam.

Seorang budayawan muda Batak, Rismon Raja Mangatur Sirait percaya bahwa badai besar dan tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun terkait dengan penangkapan ikan mas raksasa oleh masyarakat sekitar Danau Toba sehari sebelumnya.

Tulisan Sirait tentang kaitan ikan mas raksasa dan kecelakaan kapal di akun Facebook-nya itu viral  dan dibagikan ribuan kali sejak dimuat Rabu (20/6/2018) siang.

Menurut Sirait, Minggu (17/6/2018) sekitar pukul 16.30, seorang pemancing di Desa Paropo, Tao Silalahi, mendapatkan ikan mas seberat 14 Kg.

ikan mas raksasa
ikan mas raksasa


Hasil pancingan ini cukup menghebohkan warga sekitar karena ukurannya yang luar biasa.

Sirait bahkan menyatakan bahwa ikan itu adalah ikan mas terbesar yang pernah didapat di Danau Toba dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.

“Bicara hal mistis, percaya atau tidak percaya, semua kembali ke pribadi masing-masing,” tulisnya.

“Menurut cerita disana, para pemancing tidak mengindahkan larangan dan saran orang tua agar ikan mas ini dilepas kembali ke Danau Toba,” tegas Sirait.

ikan mas raksasa
ikan mas raksasa

Sirait mengatakan, dengan bangganya para pemancing tidak mengindahkan saran orang tua disana dan langsung membawa ikan mas ini ke rumah untuk dimasak dan dimakan.

Sehari kemudian, Senin (18/6/2018) sekitar pukul 16.30 WIB, sambung Sirait, terjadilah angin puting beliung di atas Danau Toba tepat di Tao Silalahi Paropo, hingga menimbulkan ombak besar.

Badai ini hanya sekitar 45 menit sebelum KM Sinar Bangun yang berangkat dari Simanindo, tenggelam di perairan sebelum Tigaras, Simalungun.

Memang kapal maut yang dinakhodai Tua Sagala ini over kapasitas penumpang dan motor. 

Menurut warga di pinggiran Danau Toba, sebelumnya tidak pernah terlihat ombak setinggi 3-4 meter dan ketebalan ombak 2 meter seperti yang terjadi pada sore itu.

Badai besar yang terjadi ini sempat direkam tamu atau pengunjung Debang Resort di Paropo.

Angin memutar air danau hingga menimbulkan lingkaran besar di air danau.

Kekuatan angin menggoncang mobil yang diparkir.

Lepas dari pembahasan masalah mistis, Sirait juga menambahkan bahwa zona lintasan kapal KM Sinar Bangun yang kecelakaan di Danau Toba Senin lalu adalah zona berbahaya yang dilintasi bila besar ombak tidak seperti biasanya. 

Saat dihubungi Tribun Medan, Sirait menyadari bahwa tulisannya yang menghubungkan kejadian tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun terkait dengan penangkapan ikan mas raksasa menuai kontroversi.

“Itu hak orang tidak setuju dengan saya. Saya tidak paksakan percaya. Tapi saya bicara dari kearifan lokal dan spiritual,” katanya.

Foto Rismon Sirait.

Sirait yang menyebut diri sebagai Guru Spiritual Danau Toba menuturkan bahwa dirinya percaya penangkapan ikan mas berbuah malapetaka karena dirinya telah menjalankan ritual di Danau Toba.

“Saya percaya karena saya semalam sudah melakukan parsantabian penghormatan ke penghuni dan penjaga Danau Toba, Sitolu sadalanan, yaitu Sibiding Laut, Siboru Pareme, dan Namboru Naiambaton.”

“Semalam pukul 11 di TKP (tempat kejadian) saya sudah sampaikan napuran pitu atup,” ujarnya.

Napuran pitu atup adalah daun sirih tujuh lapis dengan telor ayam kampung tiga buah yang dibarengi dengan pembakaran dupa serta kemenyan. 


0 comments:

Post a Comment

 
Image and video hosting by TinyPic