TaipanQQ Adalah Website Bermain Kartu Online Terbesar Dan Terpercaya di Indonesia.

Monday, May 14, 2018

TaipanQQ | Menelusuri Lika Liku Kehidupan Keluarga Bom Bunuh Diri Surabaya

Image result for foto keluarga bom
Keluarga Pengebom Bunuh Diri 3 Gereja di Surabaya

SURABAYA - Pemilik Rumah Makan "Bebek Alas Daun" di Wonorejo Asri, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Armuji, mengaku terkejut saat petugas kepolisian meminta rekaman kamera pengintai (CCTV) di rumah makannya pada Minggu malam, 13 Mei 2018.

Armuji sempat menanyakan alasan petugas kepolisian meminta rekaman CCTV tersebut. Petugas pun memberi tahu bahwa rekaman tersebut untuk penyelidikan keluarga yang diduga pelaku bom bunuh diri di tiga gereja di Kota Surabaya yang menewaskan 13 orang dan melukai 43 orang pada Minggu pagi.

Tiga gereja tersebut adalah Gereja GKI Jalan Diponegoro Surabaya dan Gereja Pantekosta Jalan Arjuno Surabaya serta Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Madya Surabaya.
Lokasi rumah makan milik Armuji memang tidak jauh dengan rumah milik keluarga terduga pengebom tiga gereja yang berada di Wonorejo Asri Blok K/22A.


Satu keluarga tersebut adalah pasangan suami istri, yakni Dita Oepriarto dan Puji Kuswanti, serta empat anaknya yang terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan. Empat anak Dita masih bersekolah: satu masih di jenjang SMA, satu SMP, dan dua jenjang SD.

"Saya kaget dan tidak mengira kalau punya tetangga pelaku pengeboman," kata Armuji yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Surabaya ini, dilansir Antara.

Armuji pun memberikan rekaman CCTV yang ada di rumah makannya untuk mempermudah proses penyelidikan petugas kepolisian setempat. Meski tidak tiap hari ke rumah makannya, Armuji biasanya bertegur sapa dengan para tetangganya.

Ia tidak mengira Dita yang sebelumnya dikenal sebagai sosok santun dan ramah pada warga itu menjadi pelaku pengeboman. Dilihat dari cara berpakaiannya biasa dan tidak ada yang menyangka bila Dita merupakan pelaku pengeboman.

Armuji juga mengatakan Dita kerap terlihat bersama kedua anak lelakinya berboncengan naik motor menuju ke musala untuk salat berjemaah.

Meski demikian, sosok Dita yang diketahui bekerja sebagai distributor obat herbal itu diketahui tidak banyak bicara dan bersosialisasi dengan warga semenjak dua tahun terakhir. Padahal, tiga tahun lalu, terduga pemboman di Surabaya itu pernah menjadi Ketua Sub RT 2/RW 3 Kelurahan Wonorejo.

Begitu juga dengan sosok istri Dita yang tidak terlihat mencurigakan. Selain tidak memakai cadar, istri Dita jarang keluar rumah. Namun, anak-anak mereka sering keluar untuk bermain.

"Kata tetangga lainnya, sering ada tamu di rumah Dita. Namun, tetangga tidak terlalu memperhatikannya," katanya.


0 comments:

Post a Comment

 
Image and video hosting by TinyPic